Cari Blog Ini

Jumat, 26 Maret 2010

MENGENAL HOME INDUSTRI PENGRAJIN BLANGKON SERENGAN

MENGENAL HOME INDUSTRI PENGRAJIN BLANGKON SERENGAN
Penulis: Matius Sudiman, S.IP, S.Th.

Blangkon adalah kelengkapan pakaian adat Jawa yang sesungguhnya berasal dari Iket (udeng) semacam tutup kepala adat Jawa adalah selembar kain berwarna hitam bujur sangkar dibelah menjadi dua bagian pada garis diagonalnya sehingga berbentuk segi tiga.



Dalam perkembangannya Iket tidak hanya berwarna hitam tetapi juga bermotif batik dan berkembang lagi motif batik pradan (warna kuning emas), pemakaian Iket adalah langsung diikatkan kekepala dan pemakaian inipun dibutuhkan suatu keterampilan khusus, untuk supaya gampang dipakai, Iketpun dibentuk Blangkon yaitu semacam topi yang berbentuk Iket artinya Iket yang langsung dipakai tidak ribet mengikatnya.




Blangkon ini biasanya untuk kelengkapan pakaian adat Jawa (Jawi Jangkep) dalam upacara pernikahan adat Jawa bagi masyarakat Jawa tetapi juga dipakai untuk pakaian kebesaran bangsawan Jawa, para abdi dalem keraton Surakarta dan Yogyakarta, dalam perkembangan terkini Blangkon dipakai untuk Kastum pementasan Kethoprak, Komedi klasik. Theater Klasik dan seni tari klasik dan bahkan Blangkon dipakai untuk pakaian peraga kampanye Pilcaleg (PEMILU) yaitu Blangkon bermotif dan berwarna khas Partai Politik peserta Pilcaleg (PEMILU).


Blangkon ini banyak diproduksi oleh home indutri pengrajin Blangkon dikampung Potrojayan dan Makam Bergolo di Kelurahan Serengan Surakarta oleh sekitar sebelas pengrajin yang rata-rata mempekerjakan tiga sampai sepuluh orang karyawan pada setiap pengusaha home industri Blangkon yang dalam setiap harinya bisa memproduksi sekitar seratus sampai dengan dua ratus  Blangkon yang siap dipasarkan di Pasar Klewer dan Pasar tradisional Semarang dan Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar